Profil Desa Lundong
Ketahui informasi secara rinci Desa Lundong mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil lengkap Desa Lundong, Kecamatan Kutowinangun, Kebumen. Mengupas tuntas potensi pertanian, pengembangan kuliner khas, data demografi, geografi, dan arah pembangunan desa sebagai sentra agraris yang berdaya saing di Jawa Tengah.
-
Lokasi Strategis dengan Keunikan Geografis
Terletak dekat dengan pusat Kecamatan Kutowinangun, Desa Lundong memiliki wilayah terkecil di kecamatan tersebut dengan satu dusun (Karanganyar) yang terpisah secara geografis, menciptakan dinamika sosial dan administrasi yang unik.
-
Lumbung Pangan dengan Potensi Kuliner
Mayoritas wilayahnya merupakan lahan sawah produktif yang menopang ketahanan pangan, serta dicanangkan sebagai pusat pengembangan jajanan dan kuliner khas Kutowinangun.
-
Tata Kelola Pemerintahan Aktif
Di bawah kepemimpinan yang berjalan, pemerintah desa menunjukkan komitmen pada transparansi dan perencanaan pembangunan melalui musyawarah desa yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat.
Terletak strategis di utara pusat Kecamatan Kutowinangun, Desa Lundong menampilkan wajah sebagai desa agraris yang tenang namun menyimpan potensi signifikan. Desa ini menjadi bagian penting dari konstelasi wilayah Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah, dengan perannya sebagai salah satu penyangga pangan sekaligus area yang diproyeksikan menjadi sentra kuliner. Dengan pemerintahan yang aktif dan masyarakat yang mayoritas menggantungkan hidup pada sektor pertanian, Lundong terus bergerak menapaki jalur pembangunan yang mengakar pada tradisi dan terbuka pada inovasi.
Desa Lundong, yang dipimpin oleh Kepala Desa H. Sukiman, menunjukkan adanya aktivitas pemerintahan yang berjalan dinamis. Hal ini tercermin dari kegiatan-kegiatan rutin seperti Musyawarah Desa (Musdes) mengenai Laporan Pertanggungjawaban Realisasi APBDes yang dilaksanakan pada awal tahun 2025. Forum tersebut, yang turut dihadiri oleh perwakilan kecamatan, menjadi indikator kuat adanya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran serta perencanaan pembangunan. Keterlibatan aktif masyarakat dalam memberikan masukan menegaskan adanya sinergi yang baik antara pemerintah desa dan warganya untuk menentukan arah masa depan Lundong.
Geografi dan Demografi
Secara geografis, Desa Lundong merupakan wilayah unik di Kecamatan Kutowinangun. Berdasarkan data resmi, desa ini memiliki luas wilayah 101 hektare (1,01 km²), menjadikannya desa dengan area terkecil di antara 19 desa lain di kecamatan tersebut. Letaknya yang hanya berjarak sekitar 250 meter di sebelah utara pusat kecamatan memberinya akses yang mudah terhadap layanan publik dan pusat ekonomi.
Wilayah desa ini didominasi oleh lahan persawahan irigasi teknis, yang menjadi tulang punggung utama aktivitas ekonomi dan membentuk lanskap hijau yang subur. Kondisi ini menegaskan identitas Lundong sebagai lumbung padi bagi kecamatan.
Adapun batas-batas wilayah administratif Desa Lundong yaitu:
Sebelah Utara: Berbatasan dengan Desa Tanjungsari dan Desa Babadsari
Sebelah Timur: Berbatasan dengan Desa Mekarsari
Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Desa Kuwarisan dan Desa Kutowinangun
Sebelah Barat: Berbatasan dengan Desa Kuwarisan
Hingga data terakhir yang dipublikasikan secara resmi, jumlah penduduk spesifik untuk Desa Lundong belum tersedia dalam rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kebumen. Namun untuk memberikan gambaran konteks, populasi Kecamatan Kutowinangun menurut Sensus Penduduk 2020 yaitu sebanyak 47.518 jiwa. Dengan luas kecamatan 33,73 km², maka kepadatan penduduk di tingkat kecamatan mencapai sekitar 1.408 jiwa/km². Sebagai desa terkecil, Lundong memiliki struktur kependudukan yang padat dan terpusat di area permukiman.
Secara administratif, Desa Lundong terbagi ke dalam lima dusun (pedukuhan), yaitu Dusun Karanganyar, Kimbaran Lor, Kimbaran Kidul, Krajan dan Masnganten. Terdapat sebuah keunikan geografis di mana Dusun Karanganyar lokasinya terpisah dari wilayah induk Desa Lundong, dipisahkan oleh desa lain dan jalur rel kereta api. Fenomena ini menciptakan dinamika sosial dan tantangan administratif tersendiri namun juga menunjukkan sejarah panjang dari pembentukan wilayah desa.
Pemerintahan dan Visi Pembangunan
Roda pemerintahan Desa Lundong berjalan di bawah kepemimpinan Kepala Desa H. Sukiman, bersama jajaran perangkat desa. Berdasarkan data tahun 2020, struktur pemerintahan di Kecamatan Kutowinangun, termasuk Lundong, didukung oleh aparatur yang solid mulai dari kepala desa, sekretaris desa, kepala urusan, pelaksana teknis, hingga pelaksana kewilayahan seperti kepala dusun.
Arah pembangunan desa mengacu pada dokumen perencanaan strategis seperti Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) yang diselaraskan dengan visi pembangunan Kabupaten Kebumen. Meskipun dokumen RPJMDes Lundong terbaru tidak dipublikasikan secara luas, kegiatan musyawarah desa yang diselenggarakan secara rutin menjadi bukti bahwa perencanaan dilakukan secara partisipatif. Fokus pembangunan diarahkan pada peningkatan infrastruktur penunjang pertanian, pemberdayaan masyarakat, serta optimalisasi potensi lokal yang ada.
Komitmen pemerintah desa dalam menjaga stabilitas dan keamanan wilayah juga terlihat dari sinergi yang baik dengan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam), termasuk Danramil dan Polsek Kutowinangun. Kehadiran aparat keamanan dalam acara-acara desa, seperti pelantikan perangkat desa pada Mei 2024, menegaskan adanya kolaborasi yang kuat untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembangunan.
Potensi Ekonomi dan Produk Unggulan
Sektor pertanian, khususnya padi sawah, merupakan pilar utama perekonomian Desa Lundong. Hamparan lahan sawah yang luas dan subur tidak hanya berfungsi sebagai sumber mata pencaharian utama bagi sebagian besar penduduk, tetapi juga berkontribusi pada surplus pangan di tingkat kecamatan. Sistem irigasi teknis yang mengairi area persawahan memungkinkan petani untuk melakukan penanaman hingga beberapa kali dalam setahun, sehingga meningkatkan produktivitas.
Selain pertanian padi, Pemerintah Kecamatan Kutowinangun telah mengidentifikasi potensi lain yang lebih spesifik. Dalam dokumen perencanaan kecamatan, Desa Lundong bersama Desa Kutowinangun dan Desa Kuwarisan dicanangkan untuk dikembangkan sebagai sentra kuliner jajanan khas Kutowinangun. Arah pengembangan ini membuka peluang besar bagi tumbuhnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di bidang boga. Warga desa didorong untuk berinovasi menciptakan atau memasarkan produk-produk makanan ringan tradisional yang memiliki cita rasa otentik dan daya jual.
Potensi ini, jika dikelola dengan baik melalui pelatihan, pendampingan, dan akses permodalan, dapat menjadi sumber pendapatan alternatif yang signifikan bagi masyarakat. Pengembangan ini dapat mengubah Lundong dari desa yang hanya dikenal sebagai penghasil bahan mentah (padi) menjadi desa produsen produk olahan bernilai tambah. Letak desa yang dekat dengan pusat keramaian kecamatan menjadi keuntungan tersendiri untuk pemasaran produk-produk kuliner tersebut.
Kehidupan Sosial dan Budaya
Kehidupan sosial masyarakat Desa Lundong sangat diwarnai oleh nilai-nilai agraris yang kental dengan semangat gotong royong dan kebersamaan. Tradisi ini terlihat dalam berbagai aktivitas komunal, baik dalam kegiatan pertanian, keagamaan, maupun acara-acara desa lainnya. Mayoritas penduduknya merupakan pemeluk agama Islam, dengan kegiatan keagamaan yang berpusat di masjid dan musala yang tersebar di setiap dusun.
Keberadaan lima dusun dengan karakteristiknya masing-masing, termasuk Dusun Karanganyar yang terpisah secara fisik, menciptakan lanskap sosial yang beragam. Interaksi antarwarga terjalin erat melalui lembaga kemasyarakatan seperti Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW), kelompok tani, dan organisasi kepemudaan. Lembaga-lembaga ini tidak hanya berfungsi sebagai wadah silaturahmi, tetapi juga sebagai motor penggerak kegiatan pembangunan di tingkat basis.
Semangat kebersamaan ini menjadi modal sosial yang kuat bagi Desa Lundong dalam menghadapi tantangan dan mengimplementasikan program-program pembangunan yang telah direncanakan.
Infrastruktur dan Layanan Publik
Sebagai desa yang berada di lingkar pusat kecamatan, Desa Lundong memiliki akses yang relatif baik terhadap infrastruktur dan layanan publik. Jalan-jalan utama desa sudah beraspal, mempermudah mobilitas warga dan pengangkutan hasil panen. Kantor Kepala Desa menjadi pusat administrasi dan pelayanan bagi masyarakat, berlokasi di Jalan Pencil KM 01.
Di sektor pendidikan, Desa Lundong menjadi tuan rumah bagi dua lembaga pendidikan dasar negeri yang vital, yaitu SD Negeri 1 Lundong yang beralamat di Jalan Pencil No. 217 dan SD Negeri 2 Lundong yang terletak di Dusun Krajan. Keberadaan dua sekolah dasar ini memastikan anak-anak usia sekolah di Lundong dan sekitarnya dapat mengakses pendidikan dasar dengan mudah dan terjangkau.
Untuk layanan kesehatan, masyarakat Lundong dapat dengan cepat menjangkau Puskesmas Kutowinangun yang berada tidak jauh dari wilayah desa. Kedekatan ini sangat penting untuk penanganan kesehatan primer dan program-program promotif serta preventif lainnya. Dengan demikian, dari sisi pendidikan dan kesehatan, infrastruktur dasar di Desa Lundong sudah cukup memadai untuk melayani kebutuhan warganya.
Arah Masa Depan Desa Lundong
Desa Lundong, Kecamatan Kutowinangun, merupakan contoh nyata sebuah desa agraris yang berdiri di persimpangan antara tradisi dan peluang baru. Dengan modal utama lahan pertanian yang produktif dan lokasi yang strategis, Lundong memiliki fondasi yang kokoh. Namun, tantangan ke depan terletak pada kemampuannya untuk beradaptasi dan berinovasi.
Pencanangan sebagai sentra kuliner khas merupakan langkah visioner yang perlu diwujudkan melalui aksi nyata, mulai dari pemberdayaan UMKM, branding produk, hingga perluasan jaringan pemasaran. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia, terutama di kalangan generasi muda, akan menjadi kunci untuk menggerakkan transformasi ini. Dengan kepemimpinan yang transparan dan partisipasi aktif dari masyarakat, Desa Lundong berpeluang besar untuk tidak hanya menjadi lumbung pangan yang andal, tetapi juga destinasi kuliner yang dikenal luas, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan warganya secara berkelanjutan.
